Mesin Pencacah Rumput Multifungsi untuk Berbagai Kebutuhan

Mesin pencacah rumput adalah alat yang mempermudah dalam proses perajangan atau mengiris rumput menjadi berbagai bentuk untuk memenuhi kebutuhan. Tidak hanya dalam peternakan, yang jelas-jelas dengan adanya mesin ini akan membantu dalam produksi pakan ternak. Namun juga punya manfaat penting di bidang yang lain, seperti perkebunan, industri taman, industri pupuk, dan sebagainya.

Berdasarkan kapasitas rajang/iris per jamnya, mesin untuk mencacah rumput dibagi menjadi beberapa jenis. Mulai dari mesin dengan kapasitas 100 kilogram per jam, hingga 2 ton (2.000 kilogram) per jamnya. Semakin besar kemampuan kapasitas rajang, maka harga mesin pencacah rumput juga semakin mahal.


Rumput yang bisa masuk ke dalam mesin juga berbeda-beda agar bisa diproses. Secara umum, berbagai jenis rumput seperti rumput gajah, jerami, tebon jagung, tebu, bahkan ranting pun dapat masuk ke dalamnya. Hasil keluaran dari mesin rajang rumput ini bisa bervariasi, dengan tekstur lembut sampai kasar.


Berdasarkan informasi pendahuluan di atas, mesin ini dapat digunakan baik oleh individu maupun pabrik/industri. Dalam menentukan jenis mesin yang tepat, harus memperhatikan berbagai faktor yang berkaitan dengan kebutuhan masing-masing pihak.


Kalau hanya untuk pakan ternak dalam bidang peternakan, maka menggunakan kapasitas paling rendah pun masih sangat mumpuni. Terutama untuk peternakan atau farm, dalam skala mikro dan kecil. Sedangkan kalau sudah masuk skala industri besar, maka dapat menggunakan mesin dengan kapasitas yang lebih besar pula. Dengan catatan, tetap memperhatikan kebutuhan serta rencana ke depannya.



Bagaimana Cara Kerja Mesin Pencacah Rumput?


Dalam praktiknya, banyak petani, peternak, maupun industri tertentu yang menggunakan mesin pencacah. Baik untuk mencacah kompos menjadi ukuran lebih halus, mencacah rumput untuk pakan ternak, hingga kebutuhan lain berdasarkan masing-masing tujuan.


1. Cara kerja mesin ini dimulai ketika user menghidupkannya. Untuk menghidupkan, secara umum ada 2 jenis, menggunakan listrik maupun engine. Jika menggunakan listrik, user cukup mencolokkan ke sumber daya. Sedangkan jika menggunakan engine (biasanya diesel), harus memutar tuas agar mesin hidup.


2. Selanjutnya, masukkan bahan baku (kompos kambing, rumput, jerami, atau yang lainnya) ke dalam input hopper (corong) mesin. Pastikan input hopper tidak melebihi ambang batas kapasitas mesin. Misalnya, jika memasukkan gedebog pisang, jangan langsung satu batang Anda masukkan. Namun potong lebih dulu sewajarnya agar bisa masuk.


3. Bahan baku tersebut akan diteruskan menuju pisau pencacah yang berada di dalam. Terkait desain pisau mesin pencacah rumput berbeda-beda tergantung jenis penggunaan. Untuk desain pemotong rumput gajah, umumnya di pasaran punya bentuk lurus. Namun ada juga yang mempunyai desain melengkung dengan 2 buah mata pisau, yang mampu memotong lebih cepat dan rata dibandingkan 1 pisau lurus.


4. Setelah bahan baku sudah terpotong, maka langsung menuju ke output hopper atau corong keluaran. User bisa menambahkan wadah seperti karung untuk memasukkan hasil rajang secara lebih efisien. Atau hanya memberi alas supaya hasilnya tidak tercampur dengan tanah juga tidak masalah.


5. Jika semua proses rajang atau cacah bahan baku sudah selesai, jangan lupa mematikan mesin.

Menggunakan mesin dalam proses mencacah rumput maupun bahan baku yang lain benar-benar memudahkan kinerja manusia. Jika dalam satu jam seseorang harus mengeluarkan tenaga amat banyak dalam mencacah rumput, hadirnya mesin ini akan mengurangi secara drastis tenaga yang dibutuhkan.



Fungsi Menggunakan Mesin Pencacah Rumput untuk Peternakan


Secara lebih rinci, kami sudah menyusun berbagai manfaat serta fungsi dari mesin perajang rumput jika Anda menggunakannya.

1. Memudahkan Kinerja Manusia

Sebagaimana semua fungsi dari alat, yang mana mempunyai peran utama agar kinerja manusia lebih mudah. Ambil saja contoh telepon, alat tersebut mampu memberi kemudahan dalam bidang komunikasi. Sedangkan mesin ini akan memberi kemudahan untuk pembuatan kompos, daur ulang, dan keperluan industri, terutama peternakan.


2. Minim Risiko daripada Harus Melakukannya Manual

Meminimalisir risiko adalah bagian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kalau harus melakukannya secara manual, risiko paling besar yaitu tangan ikut terkena pisau/arit rajang. Sedangkan jika menggunakan mesin, maka risiko ini hampir mustahil terjadi, kecuali kalau Anda sengaja memasukkan tangan ke dalam corong. Namun hal tersebut tidak akan Anda lakukan, kan?


3. Lebih Cepat Membuat Pakan

Dalam kaitannya dengan peternakan, pakan menjadi faktor penting agar hewan ternak mampu tumbuh maksimal. Hasil rajang menggunakan mesin lebih halus, sehingga mudah untuk dimakan oleh hewan. Kabar baiknya, waktu dalam produksi pakan akan jauh lebih cepat (efisiensi waktu).


4. Pilihan Variasi Pakan Ternak yang Melimpah

Peternak punya kesempatan yang lebih besar untuk membuat variasi pakan maupun pakan alternatif untuk hewan ternak. Dengan adanya variasi pakan tersebut, kebutuhan nutrisi hewan akan tetap tercukupi. Pada waktu bersamaan mampu menekan biaya produksi saat membeli pakan jadi. Lihat sisi positifnya, peternak bisa mendapat untung lebih banyak ketika biaya produksi pakan kecil.


5. Manfaat Ekonomi dalam Berbagai Industri

Mesin pencacah rumput juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi serta keuntungan dalam berbagai industri. Contohnya, Anda membuka usaha penyedia pakan fermentasi untuk hewan ternak (kambing, sapi, atau ayam). Adanya mesin untuk mencacah ini punya peran yang sangat penting untuk memperlancar usaha tersebut.



Variasi Pakan Ternak dengan Mesin Pencacah Rumput Sederhana


Mesin yang sederhana dengan harga murah dan amat terjangkau dengan mesin besar, yang membedakan secara jelas terletak pada kapasitas kuantitas hasil keluaran. Pada mesin sederhana kecepatan pemotongan pakan biasa-biasa saja, namun sudah sangat cukup untuk peternakan individu.

Berikut ini beberapa variasi pakan untuk ternak yang semakin lebih mudah dalam pembuatan menggunakan mesin pencacah.


1. Pakan Ternak Jerami

Jerami menjadi salah satu pakan ternak yang ketersediaannya amat melimpah, terutama ketika pasca-panen padi. Kalau seorang peternak langsung memberikan jerami tersebut kepada hewan ternak, kemungkinan besar justru tidak mau makan. Solusinya dengan menyimpan jerami yang melimpah tersebut ke lumbung, kemudian membuat pakan fermentasi jerami.


Lagi-lagi fungsi mesin pencacah jerami dibutuhkan di sini, dengan memotong bahan baku menjadi ukuran lebih kecil (misalnya 5 sentimeter), maka proses fermentasi akan berjalan lebih lancar. Hasilnya, jerami dan bahan lainnya punya tekstur seperti lunak.


Untuk bahannya, Anda butuh jerami, tebon jagung, rumput kering, atau tambahan yang lainnya. Bahan baku lebih dari satu lebih bagus daripada tunggal. Tambahkan tetes tebu atau molase, jika tidak ada bisa menggunakan gula namun lebih mahal. Anda juga perlu bekatul, probiotik, dan air.


Takaran masing-masing bahan di atas tergantung pada jumlah jerami yang Anda gunakan. Jika jerami dan bahan bakunya 1 ton, maka molase 5 liter, bekatul 30 kilogram, probiotik 1 botol, dan air kurang lebih 250 liter.


2. Pakan Ternak Gedebog Pisang

Sama seperti fermentasi jerami, ketika hendak membuat pakan buatan fermentasi gedebog pisang maka wadah tempat menyimpannya harus tertutup rapat kedap udara. Jadi proses fermentasi bisa terbentuk di sana.

Untuk bahannya antara lain: gedebog (pohon) pisang, ampas tahu, bekatul, garam, tetes tebu/molase atau gula, biostarter, dan air secukupnya. Masukkan bahan berupa gedebog pisang yang sudah dipotong ke dalam mesin pencacah untuk menghasilkan ukuran kecil-kecil merata.

Campurkan dengan bahan ampas tahu dan bekatul. Tambahkan campuran biostarter, tetes tebu, dan air. Dalam membuat larutan biostarter tersebut berada di wadah lain. Selanjutnya taburkan garam, lantas masukkan hasilnya ke wadah yang sudah siap.

Kalau pakan fermentasi jerami harus menunggu 2 minggu agar bisa Anda gunakan, berbeda halnya dengan fermentasi gedebog pisang yang hanya butuh 1 hari. Kandungan air di gedebog pisang mempercepat proses fermentasi tersebut. Serta mampu bertahan antara 10 sampai 15 hari.

3. Pakan Ternak Hijau (Daun/Rumput)

Variasi berikutnya yaitu pakan buatan hijau dengan bahan utama dedaunan maupun rumput. Beberapa bahan tersebut antara lain: rumput gajah dan daun hijau sebagai bahan utama, tetes tebu 3% dari bahan utama, bekatul 5% dari bahan utama, menir 3% dari bahan utama, dan onggok 3% dari bahan utama.

Cara membuatnya rajang lebih dulu bahan utama menggunakan mesin. Tujuannya agar saat masuk ke dalam wadah dalam keadaan padat dan tidak ada air yang masuk. Setelah selesai, campurkan semua bahan menjadi satu. Memasukkan ke dalam wadah (biasanya silo/kantong plastik) dalam keadaan padat. Tutup rapat wadah kemudian tambah pemberat seperti batu/kantong plastik yang berisi tanah.

Hasil variasi pakan ternak ini bisa untuk jangka waktu bertahun-tahun. Peternak bisa mengambil secukupnya, misalnya untuk campuran pakan 3 sampai 5 hari. Kemudian tutup kembali dengan rapat agar proses fermentasi tidak rusak.



Tips Mesin Pencacah Rumput untuk Pakan Kambing


Variasi pakan sebenarnya sebagai selingan. Anda dapat menggunakan mesin untuk mencacah bahan utama agar lebih mudah dimakan oleh ternak. Berikut beberapa tips dalam penggunaan mesin pencacah.

1. Menggunakan satu kali mesin untuk produksi pakan beberapa hari, bisa 3 sampai 5 hari tergantung pada jumlah kambing. Hal ini ternyata lebih efektif daripada harus setiap hari merajang pakan kambing.

2. Variasi pakan fermentasi bisa Anda berikan pada siang atau sore hari. Adaptasi pakan dari yang semula konsentrat dan rumput ke pakan fermentasi membutuhkan waktu. Jadi perlu mengenalkan kepada kambing agar mau makan.

3. Peternak dalam urusan penggemukan kambing bisa menambah pakan yang punya serat tinggi. Misalnya kulit kedelai, ketapang, bekatul, kulit kopi, lamtoro, nangka, dedaunan hijau, dan lainnya.

4. Pakan fermentasi memang bisa menekan angka produksi, namun lebih baik Anda gunakan dalam keadaan mendesak, pembesaran, atau selingan. Sebab pemberian pakan hijau lebih diutamakan, terutama untuk kambing betina yang bertujuan mendapat anakan.

5. Membersihkan mesin pencacah secara rutin supaya menjaga kinerja putaran pisau dan tidak ada kotoran atau bekas rajang lama yang tertinggal di dalamnya.


Beli Mesin Pencacah Rumput di GB Farm Ngawi

Berdasarkan berbagai macam fungsi serta manfaat yang ada, memiliki mesin perajang rumput memang amat memudahkan pekerjaan dalam peternakan hingga industri yang lebih besar. Perawatan penting untuk dilakukan, seperti menghilangkan kotoran maupun mengecek ketajaman pisau pemotong.

Sebenarnya pisau utama menggunakan bahan baja, jadi awet dan tidak perlu khawatir kalau hanya untuk memotong rumput, tebon, ranting, atau lainnya. Untuk mendapatkan semua manfaat tersebut, Anda dapat menghubungi kami di GB Farm Ngawi melalui kontak yang tersedia.

Mesin pencacah rumput akan sampai di depan rumah Anda dengan aman. Anda dapat konsultasi lebih dulu untuk menentukan berapa kapasitas yang dibutuhkan, harga, dan hal teknis lainnya tentang mesin ini.